Jumat, 02 September 2016

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Examples

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Examples  

Kami Membantu Anda Menyusun PTK Lengkap dan Murah dengan Harga 300ribu/PTK, Ambil 2/3 PTK Akan Mendapat Harga Lebih Murah.
Hub Kami di 081222940294
WA : 081222940294
BBM: 5AA33306 
Untuk Melihat Katalog Judul PTK IPS Yang Kami Sediakan Silahkan klik Disini
 

 

 

 


A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang masalah
Mata pelajaran IPS SMP saat ini dituntut merupakan mata pelajaran terpadu dengan unsur-unsur ilmu Geogravi, Ekonomi, Sejarah dan Sosiologi. Untuk memadukan beberapa disiplin imu sosial tersebut tidaklah mudah, oleh karena itu perubahan IPS menjadi matapelajaran terpadu dilaksanakan secara bertahap. Saat ini pembelajarn IPS SMP baru pada tahap mengumpulkan seluruh Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS yang materinya diambilkan dari mata pelajaran Geogravi, Ekonomi, Sejarahdan Sosiologi kemudian diberi label mata pelajaran IPS.

Permasalahan di sekolah yaitu kenyataannya bahwa guru IPS SMP pada umumnya merupakan guru dengan basis dasar keilmuan yang terpisah-pisah, mengikuti lembaga kependidikan yang dahulu mempersiapkannya, sebagai contoh guru dengan basis ilmu pendidikan Sejarah, Ekonomi, Geogravi. Kenyataan ini merupakan salah satu andil mengapa pelajaran IPS SMP tidak dapat optimal baik proses maupun hasilnya.

Sosiologi merupakan salah satu komponen pembentuk matapelajaran IPS SMP ternyata mempunyai porsi SK yang cukup banyak (20 SK dari kelas VII sampai dengan kelas IX) atau menempati 20 % dari seluruh mata pelajaran IPS.

Sekolah sendiri ternyata belum siap dalam menghadapi perubahan ini, kenyataanya bahwa alat-alat peraga yang tersedia di sekolah masih merupakan alat peraga Sejarah, geogravi maupun Ekonomi

Berdasarkan kendala-kendala tersebut perlu dicari suatu upaya agar pembelajaran IPS SMP dapat dilaksanakan secara optimal. Untuk itu guru IPS dituntut lebih kreatif dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajarannya, terutama pelaksanaan pembelajaran IPS yang mudah, murah tetapi dapat optimal hasilnya.

Penerapan model pembelajaran Examples Non Examples merupakan salah satu cara penerapan yang dipandang mudah dan murah tersebut, yaitu dengan memanfaatkan foto-foto tentang kegiatan manusia sehari-hari untuk mendukung pelaksanaan SK Sosiologi pada pembelajaran IPS SMP.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : " Apakah penerapan model pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS (sosiologi)".

3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : "Untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Examples Non Example dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 2 Panjatan terhadap mata pelajaran IPS (sosiologi).

4. Manfaat Hasil Penelitian
Bagi siswa : Memudahkan siswa dalam mengembangkan ketrampilan berpikir dalam pemahaman konsep-konsep IPS, Melatih siswa berpola pikir kritis.
Bagi guru : guru memiliki kreatifitas dalam mengembangkan model pembelajaran dan menciptakan peraga/media pembelajaran IPS.
Bagi sekolah : tercipta suasana pembelajaran yang kondusif sebagai upaya untuk mengembangkan wawasan wiyata mandala.

B. KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA
1. Kerangka Teoritik
Terdapat pengertian tiga istilah : motivasi, minat dan prestasi belajar.
Pengertian motivasi menurut Winkel : motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Definisi minat menurut Slameto : minat adalah keinginan yang besar terhadap sesuatu. Adapun prestasi belajar adalah hasil suatu usaha belajar yang diperoleh setelah melalui tahapan proses tertentu.

2. Model Pembelajaran E Non E
Merupakan kegiatan pembelajaran yang mengandung dua unsur utama yaitu penggunaan contoh-contoh berupa gambar/foto yang sesuai dengan konsep yang akan diajarkan dan pelaksanaan diskusi dari hasil pengamatan gambar. kegunaan foto untuk memperjelas konsep, sedang manfaat diskusi diantaranya untuk memecahkan masalah, mengambangkan dan mengubah sikap, menyadari adanya perbedaan pandangan, pengembangan ketrampilan kepemimpinan, membantu siswa merumuskan masalah dan prinsip. Adapun langkah-langkah pembelajaran E Non E adalah : persiapan gambar-gambar sesuai dengan SK dan KD. Selanjutnya memberi kesempatan kepada siswa untuk mencermati dan menganalisis gambar, dan terakhir diskusi kelompok pembahasan gambar yang ditampilkan.

3. Tindakan yang akan dilaksanakan.
Konsepsi Teoritik : pembelajaran sosiologi selama ini kering dan kurang bermakna karena hanya menyajikan teori dan konsep sosial yang dijejalkan kedalam pikiran siswa dan kurang bersifat aplikatif. Dengan menyajikan pelajaran menggunakan model E Non E berusaha untuk menggunakan peristiwa-peristiwa sosial masyarakat sebagai sumber sekaligus laboratorium pembelajaran.

Dasar pemikiran pelaksanaan model pembelajaran E Non E adalah kesederhanaan dalam perencanaan, biaya murah, mudah dilaksanakan, namun dapat dikembangkan seluas-luasnya.

4. Prosedur Pelaksanaan
Penelitian terdiri dua siklus dengan materi kompetensi dasar yang berbeda. Pada siklus kesatu pembelajaran dilaksanakan dengan metoda tanya jawab dan informasi dari guru membahas beberapa foto atau gambar masalah sosial yang relevan dengan KD yang sedang dipelajari. Dari kegiatan pelaksanaan dicatat hasilnya oleh kolaborator untuk mengetahui seberapa besar efektifitas pembelajaran. Instrumen lain yang dipakai adalah : lembaran angket siswa, lks, instrumen test. Setelah siklus pertama selesai dilaksanakan refleksi bersama kolaborator yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan proses pembelajaran dalam siklus pertama. Selanjutnya berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus pertama, disusun rencana pelaksanaan siklus kedua. Rencana pada siklus kedua kurang lebih sama dengan siklus pertama perbedaannya hanya terletak pada sajian pembelajaran untuk meningkatkan tingkat pemahaman siswa. Setelah siklus kedua berakhir dilaksanakan refleksi akhir untuk mengetahui perbandingan keberhasilan dari kedua siklus yang telah dilaksanakan.

5. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan konsepsi teoritik dan prosedur pelaksanaan yang direncanakan, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
"Dengan penerapan model pembelajaran E Non E dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS (sosiologi)".

C. PROSEDUR PENELITIAN
1. Setting Penelitian
Sasaran penelitian ini direncanakan adalah kelas VII SMP Negeri 2 Panjatan, Kulon Progo pada semester satu tahun pelajaran 2008/2009. Adapun lama penelitian selama 6 bulan, dari pertengahan Mei 2008 sampai pertengahan Oktober 2008. KD yang akan dijadikan materi penelitian adalah : 1. Mendiskripsikan interaksi sebagai proses sosial. 2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial.

2. Prosedur
Penelitian ini direncanakan secara kolaboratif dengan sesama guru IPS dengan basis pendidikan yang berbeda. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
* Perencanaan
  1. Membuat RPP
  2. Mengumpulkan dan menyeleksi gambar/foto
  3. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
  4. Menyiapkan lembar observasi
  5. Menyiapkan lembar angket
  6. Menyiapkan lks
  7. Menyusun parangkat test.
  8. Kordinasi dengan kolaborator tentang pelaksanaan pembelajaran
* Implementasi
  1. Pelaksanaan tindakan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan.
  2. Pelaksanaan Pre Test
  3. Pelaksanaan Pembelajaran
  4. Post Test
* Observasi dan monitoring
  1. Selama kegiatan pembelajaran siswa bertugas melaksanakan monitoring untuk mengamati partisipasi siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
  2. Pengisian dan pengumpulan angket.
* Analisis dan Refleksi
  1. Peneliti bersama kolaborator secara bersama-sama menganalisis hasil yang tertulis pada lembar observasi dan memverifikasi dengan hipotesa tindakan.
  2. Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan cara mendiskusikan hasil observasi antara peneliti dan kolaborator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar