Selasa, 09 Agustus 2016

IMPLEMENTASI METODA BELAJAR KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN IPS

 IMPLEMENTASI METODA BELAJAR KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN IPS 

Kami Membantu Anda Menyusun PTK Lengkap dan Murah dengan Harga 300ribu/PTK, Ambil 2/3 PTK Akan Mendapat Harga Lebih Murah.
Hub Kami di 081222940294
WA : 081222940294
BBM: 5AA33306 
Untuk Melihat Katalog Judul PTK IPS Yang Kami Sediakan Silahkan klik Disini

   



BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang Masalah
Fungsi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar adalah untuk mengembangkan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta wawasan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan mas dunia di masa lampau dan masa kini. Sedangkan tujuan mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah untuk mengambil akan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini, sehingga siswa memilki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta kepada tanah air (GBPP Kurikulum Pendidikan Dasar, 1999).
Pencapaian fungsi dan tujuan mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah menjadi penting untuk dapat dilaksankan oleh guru dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran fungsi dan tujuan tadi sebagaimana dijelaskan dalam GBPP IPS Sekolah Dasar Tahun 1999 sebagai berikut :
Bahan kajian IPS SD diorganisasikan mulai dari bagian pelajaran yang dekat dan sederhana di sekitar anak ke yang lebih luas dan kompleks.... Tujuan merupakan tolak ukur pengalaman belajar yang harus dicapai oleh siswa setelah mempelajari satu atau beberapa pokok bahasan....... Dalam pelaksanaan kegiatan Belajar mengajar (KBM) guru baik secara fisik, mental (pemikiran dan perasaan), dansosial serta sesuai dengan tingkat perkembangan Sekolah Dasar (h. 122-123)

Akan tetapi karena bahan belajar IPS yang cakupannya beragam dan luas serta tuntutan kurikulum yang sarat dengan muatan yang harus disampaikan kepada siswa dengan lokasi waktu yang terbatas, guru mengalami kesulitan dalam menyajikan bahan ajar IPS dengan baik, menarik, dan menantang minat belajar siswa, pada akhirnya pembelajaran IPS yang dilaksanakan di Kelas VI SD Negeri Sukamukti I adalah dengan melakukan pembelajaran untuk dapat mengejar target.
Tuntutan kurikulum dengan mengandalkan bahan belajar dari buku sumber IPS Kelas VI yang tersedia. Metode mengajar yang selama ini dirasakan kurang cocok untuk menyampaikan materi ceramah sehingga upaya untuk dapat melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar IPS masih kurang.
Perhatian orang tua siswa terhadap sekolah khususnya orang tua siswa Kelas VI SD Negeri Sukamukti I dirasakan kurang. Akibat kurang perhatian orang tua siswa ini ditunjukan dengan banyaknya siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah" (PR) dari mata pelajaran yang ada, lebih-lebih terhadap mata pelajaran IPS yang memang "budaya belajar" siswa terhadap mata pelajaran ini sangat rendah. "Sering terdengar pengajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang populer dl kalangan anak-anak" (Djoko Suradisastra, 1993:63). Kekurang populeran pelajaran IPS di kalangan siswa antara lain disebabkan (1) hampir sebagian besar orang tua lebih mementingkan baca, tulis dan hitung saja sementara mata pelajaran IPS dianggap mata pelajaran kelas dua sehingga mau tidak mau sikap orang tua seperti ini akan mempengaruhi pelajaran minat siswa terhadap mata pelajaran ini., (2) sifat dari mata pelajaran baca, tulis dan hitung lebih bersifat tegas dan pasti sementara mata pelajaran IPS tidaklah demikian, (3) banyak bahan pelajarannya telah diketahui oleh para siswa di luar buku pelajaran.
Sementara itu alat tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap mata-mata pelajaran yang diajarkan sering kali hanya mengukur kemampuan pengetahuan siswa. Demikian pula mata pelajarm IPS alat tes yang digunakan hanya melulu menekankan kepada kemampuan siswa sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar IPS di Kelas VI SD Negeri Genteng I yang dilakukan oleh guru berusaha untuk membekali siswa-siswanya dengan bekal pengetahuan yang berupaya untuk bisa menjawab soal tes.
Dengan permasalahan yang digambarkan di atas, salah satu metode belajar mengajar yang dianggap dapat melibatkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar IPS di antaranya adalah metode belajar secara berkelompok. Sebab dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar IPS akan dirasakan berkesan dan bermakna sekaligus dapat mendorong siswa belajar lebih lanjut, melalui belajar secara berkelompok siswa dapat belajar untuk lebih kreatif dalam memecahkan masalah secara bergotong royong bahu membahu dalam mencapai tujuan.
Kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode belajar secara berkelompok dipandang sebagai pengalaman belajar yang mengarahkan siswa kepada prestasi siswa yang tinggi. Lingkungan belajar dengan interaksi yang multi proses akan sangat potensial untuk dapat membimbing siswa dalam pengembangannya. Namun demikian, dalam situasi pembelajaran bentuk apapun, pengembangan kemampuan siswa akan bisa terkembangkan apabila guru meningkatkan kemampuannya dalam mengelola kelas. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru harus menjadi mediator dan fasilitator yang baik sehingga proses pembelajaran yang sudah dirancang akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, dalam belajar secara berkelompok siswa diarahkan agar mengembangkan sika-sikap untuk pencapaian akademik yang tinggi, pemahaman yang mendalam terhadap materi yang dipelajari, bahwa belajar itu menyenangkan. pengembangan keterampilan kepemimpinan, mendorong sikap-sikap yang positif. mendorong kepercayaan diri, pengembangan rasa memiliki, dan mendorong saling menghargai satu sama lain.
Dalam Penelitian tindakan kelas ini akan dicoba diterapkan metoda belajar secara berkelompok dalam kegiatan belajar mengajar IPS di Kelas VI SD Negeri Genteng I melalui tindakan-tindakan pembelajaran yang terlebih dahulu dirancang sebelum melakukan tindakan tersebut.

B.   Rumusan Masalah.
Masalah penelitian yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan metode belajar secara berkelompok dalam melibatkan siswa dengan kegiatan belajar mengajar IPS di Kelas VI SD Negeri Genteng I membantu melakukan kegiatan, nunusan masalahnya diperinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.  Bagaimanakah siswa memilih atau menentukan teman dalam membentuk kelompok belajarnya ?
2.  Keterampilan-keterampilan apa sajakab yang dikembangkan ketika siswa belajar bersama dalam kelompoknya ?
3.  Bagaimanakah metode belajar secara berkelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri Genteng I ?
4.  Apakah metode belajar secara berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri Genteng I.

C.   Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang metoda belajar secara berkelompok dalam upaya untuk melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar IPS yang diusahakan dan diciptakan guru. Secara lebih khusus penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang bagaimana siswa memilih atau menentukan teman dalam membentuk kelompok belajarnya;
2.  untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang keterampilan-keterampilan apa saja yang dikembangkan ketika siswa belajar bersama dalam kelompoknya;
3.  untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang sejauh mana metoda belajar secara berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri Sukamukti I;
4.  untuk memenuhi salah satu syarat dalam usulan Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional Guru dari Golongan IVa ke golongan IVb.

D.   Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan dan memiliki manfaat dalam meningkatkan proses belajar mengajar mata pelajaran IPS antara lain sebagai berikut :
1.  Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar IPS di Sekolah Dasar yang diselenggarakan khususnya bagi guru.
2.  Untuk memberikan pengalaman kepada siswa bahwa belajar IPS itu tidak membosankan tetapi menyenangkan sehingga tumbuh minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS.
3.  Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan yang positif bagi sekolah sehingga sekolah dapat meningkatkan mutu lulusannya.
4.  Dapat memberikan masukan dalam upaya untuk mengaktifkan pembinaan dan pengelolaan pembelajaran IPS dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah Dasar
"Melalui metoda belajar secara berkelompok siswa difasilitasi dan didorong untuk belajar secara aktif dalam kelompok sehingga siswa akan terlibat secara aktif dengan kegiatan belajar mengajar IPS".

E.   Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini karena itu, penulis akan mendefinisikan secara operasional istilah-istilah tersebut sebagai berikut : Penerapan adalah "hal (perbuatan dan sebagainya) mempergunakan sesuatu". Berdasarkan penjelasan ini, yang dimaksud dengan Penerapan adalah suatu kegiatan mempergimakan sesuatu (kamus umum Bahasa Indonesia (1985:33).
Metode belajar secara berkelompok adalah metode mengajar dengan mengelompokan siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan atau membahas tugas yang dibebankan kepada kelompok tersebut. Menurut Moedjiono (Johar Permana dan Mulyani Sumantri, 1999 : 148) disebutkan bahwa metode ini "Menitik beratkan kepada interaksi antara anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama.
Meningkatkan aktivitas belajar berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia (1985:1078) dijelaskan bahwa meningkatkan adalah "menaikan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi, mempertebal". Sementara aktivitas, menurut Kamus Umum bahasa Indonesia (1985 :26), adalah "Kegiatan, kesibukan". Sedangkan pengertian belajar menurut pendapat Morgan dkk. (Johar Permana dan Mulyani Sumantri 1999:15) dijelaskan bahwa belajar merupakan "setiap pembahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman". Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijelaskan ini, maka yang dimaksud dengan meningkatkan aktivitas belajar dalam judul penelitian ini adalah menaikan atau mempertinggi kegiatan atau kesibukan belajar siswa.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan atas bahan kajian Geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara, dan sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar