Selasa, 09 Agustus 2016

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ips sejarah

PENELITIAN TINDAKAN KELA ips sejarah

Kami Membantu Anda Menyusun PTK Lengkap dan Murah dengan Harga 300ribu/PTK, Ambil 2/3 PTK Akan Mendapat Harga Lebih Murah.
Hub Kami di 081222940294
WA : 081222940294
BBM: 5AA33306 
Untuk Melihat Katalog Judul PTK IPS Yang Kami Sediakan Silahkan klik Disini

 
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah
Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah-sekolah. Peranan yang harusdimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan akandidik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupanbermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranantradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam duniapendidikan dan juga sudah menjadi harapan masyarakat. Persepsiumum ini menganggap bahwa sudah merupakan tugas guruuntuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan-muataninformasi dan pengetahuan. Guru perlu bersikap atau setidaknyadipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumberinformasi. Lebih celaka lagi, siswa belajar dalam situasi yangmembebani dan menakutkan karena dibayangi oleh tuntutan-tuntutan mengejar nilai-nilai tes dan ujian yang tinggi. Tampaknya, perlu adanya perubahan paradigma dalammenelaah proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan
1
 
guru. Sudah seyogyanyalah kegiatan belajar mengajar juga lebihmempertimbangkan siswa. Siswa bukanlah sebuah botol kosongyang bisa diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yangdianggap perlu oleh guru. Selain itu, alur proses belajar tidakharus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga salingmengajar dengan sesama siswa yang lainnnya. Bahkan, banyakpenelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya(
 peer teaching
) ternyata lebih efektif daripada pengajaran olehguru. Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anakdidik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugasyang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotongroyong” atau
cooperative learning
. Dalam sistem ini, gurubertindak sebagai fasilitator.Ada beberapa alasan penting mengapa sistem pengajaranini perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah. Seiring denganproses globalisasi, juga terjadi transformasi sosial, ekonomi, dandemografis yang mengharuskan sekolah untuk lebih menyiapkananak didik dengan keterampilan-keterampilan baru untuk bisaikut berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan berkembangpesat
PENDAHULUAN Penelitian tindakan sudah sering dilakukan oleh para peneliti, namun hasilnya kurang dirasakan dampaknya dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Hal ini terutama disebabkan karena penelitian pendidik yang dilakukan oleh lembaga penelitian permasalahan yang diangkat kurang mengangkat kondisi nyata yang terjadi di sekolah, kurang berkaitan langsung dengan sumber masalahnya, mereka kurang memahami, kurang melakukan identifikasi masalah yang ada dan dirasakan sehari-hari oleh para pendidik di depan kelas. Disamping itu penyebarluasan hasil penelitian kepada guru (praktisi) sangat jarang dan memakan waktu yang sangat lama. Para pendidik sangat berharap ada masukan dari hasil penelitian yang mampu membantu mengatasi masalah pembelajaran di kelas. Namun belum terwujud, bahkan pendidik sendiri kemampuan meneliti masih rendah. Rendahnya kemampuan para pelaksana pendidikan di lapangan sangat berpengaruh positif terhadap upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memberikan kesempatan kepada para pendidik atau tenaga kependidikan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan lainnya secara profesional dan kolaboratif lewat penelitian tindakan. Upaya peningkatan kompetensi\'pendidik tenaga kependidikan, untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran akan memberi dampak positif dan ganda. Pertama, kemampuan dalam mengatasi dan penyelesaikan masalah pembelajaran akan semakin meningkat, kedua, penyelesaian masalah pembelajaran melalui sebuah investasi akan dapat meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, saranaJprasarana, dan hasil belajar, ketiga, peningkatan kedua kemampuan tersebut akan bernuansa pada peningkatan kualitas lulusan. PENGERTIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Saat ini PTK sedang berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, Canada. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini manaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK, mengapa demikian ? Karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat pada siswa. Bahkan McNiff (1992 : 1) dalam bukunya yang berjudul Action Research Principles and Practice memandang PTK sebagai bentuk penelitian yang reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya. Dalam PTK pendidik dapat melihat sendiri terhadap praktek pembelajaran atau bersamaan guru lain yang ia dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam PTK guru secara refektif dapat menganalisis mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Pendek kata, dengan melakukan penelitian tindakan, akan dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. Haruslah pendidik mengobankan proses pembelajaran demi melakukan PTK? Jawabnya tentu tidak. Justru dengan melakukan PTK akan dapat meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajarannya. Penelitian tindakan kelas tidak harus membebani pekerjaan pendidikan dalam, kesehariannya. Jika dilakukan secara kolaboratif yang bertujuan memperbaiki proses pembelajaran tidak akan mempengaruhi materi pelajaran. Oleh sebab itu pendidik tidak perlu takut terganggu dalam mencapai target kurikulumnya jika akan melaksanakan PTK. Penelitian tindakan kelas juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pendidikan. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut dilaksanakan sendiri, di kelas sendiri, dengan melibatkan siswanya sendiri melalui sebuah tindakan-tindakan yang direncakan, dilaksanakan, dan di evaluasi. Dengan demikian diperoleh umpan balik yang sistematik mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu dapat dibuktikan suatu teori belajar mengajar untuk diterapkan dengan baik di kelas yang ia tekuni. Jika sekiranya ada teori yang tidak cocok dengan kondisi di kelasnya, melalui PTK pendidik dapat mengadaptasikan teori lain untuk kepentingan proses dan atau produk belajar yang lebih efektif, optimal, fungsional. Selanjutnya PTK, dilihat, dirasakan dan dihayati kemudian muncul pertanyaan apakah praktek-praktek pembelajaran yang selama ini dilakukan memiliki efektivitas yang tinggi. Jika dengan penghayatannya itu dapat disimpulkan bahwa praktek-praktek pembelajaran tertentu seperti : pemberian pekerjaan rumah kepada siswa yang terlalu banyak, umpan balik yang bersifat verbal terhadap kegiatan di kelas efektif, cara bertanya pendidik kepada siswa di kelas tidak mampu merangsang siswa untuk berfikir dan sebaliknya maka dapat dirumuskan secara tentatif tindakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut dengan melalui prosedur PTK. PTK terkait dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh para guru. Sebagai contoh, jika pendidik menghadapi persoalan rendahnya minat baca siswa, jika pendidik ini sangat menghambat rendahnya minat baca siswa, sehingga konsisi ini sangat menghambat pencapaian tujuan kurikuler. Dengan penelitian tindakan kelas dapat dicoba berbagai tindakan yang berupa program pembelajaran tertentu, seperti mencoba cerita-cerita lokal, menggunakan buku yang memiliki cerita lucu, dan sebagainya. Dari program pembelajaran yang dirancang sebagai bentuk PTK akhirnya guru dapat memperbaiki persoalan rendahnya minat baca siswanya. Sebaliknya jika sebenarnya siswa telah memiliki minat baca yang tinggi, akan tetapi tidak dapat memanf\'aatkan bahan bacaan secara tepat, guru juga dapat melakukan PTK untuk mencari dan memilih secara tepat terhadap kesalahan siswa dalam memanfaatkan bahan bacaan yang kurang fungsional. Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa penelitian tindakan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi.

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
PENDAHULUAN Penelitian tindakan sudah sering dilakukan oleh para peneliti, namun hasilnya kurang dirasakan dampaknya dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Hal ini terutama disebabkan karena penelitian pendidik yang dilakukan oleh lembaga penelitian permasalahan yang diangkat kurang mengangkat kondisi nyata yang terjadi di sekolah, kurang berkaitan langsung dengan sumber masalahnya, mereka kurang memahami, kurang melakukan identifikasi masalah yang ada dan dirasakan sehari-hari oleh para pendidik di depan kelas. Disamping itu penyebarluasan hasil penelitian kepada guru (praktisi) sangat jarang dan memakan waktu yang sangat lama. Para pendidik sangat berharap ada masukan dari hasil penelitian yang mampu membantu mengatasi masalah pembelajaran di kelas. Namun belum terwujud, bahkan pendidik sendiri kemampuan meneliti masih rendah. Rendahnya kemampuan para pelaksana pendidikan di lapangan sangat berpengaruh positif terhadap upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memberikan kesempatan kepada para pendidik atau tenaga kependidikan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan lainnya secara profesional dan kolaboratif lewat penelitian tindakan. Upaya peningkatan kompetensi\'pendidik tenaga kependidikan, untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran akan memberi dampak positif dan ganda. Pertama, kemampuan dalam mengatasi dan penyelesaikan masalah pembelajaran akan semakin meningkat, kedua, penyelesaian masalah pembelajaran melalui sebuah investasi akan dapat meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, saranaJprasarana, dan hasil belajar, ketiga, peningkatan kedua kemampuan tersebut akan bernuansa pada peningkatan kualitas lulusan. PENGERTIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Saat ini PTK sedang berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, Canada. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini manaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK, mengapa demikian ? Karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat pada siswa. Bahkan McNiff (1992 : 1) dalam bukunya yang berjudul Action Research Principles and Practice memandang PTK sebagai bentuk penelitian yang reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya. Dalam PTK pendidik dapat melihat sendiri terhadap praktek pembelajaran atau bersamaan guru lain yang ia dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam PTK guru secara refektif dapat menganalisis mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Pendek kata, dengan melakukan penelitian tindakan, akan dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. Haruslah pendidik mengobankan proses pembelajaran demi melakukan PTK? Jawabnya tentu tidak. Justru dengan melakukan PTK akan dapat meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajarannya. Penelitian tindakan kelas tidak harus membebani pekerjaan pendidikan dalam, kesehariannya. Jika dilakukan secara kolaboratif yang bertujuan memperbaiki proses pembelajaran tidak akan mempengaruhi materi pelajaran. Oleh sebab itu pendidik tidak perlu takut terganggu dalam mencapai target kurikulumnya jika akan melaksanakan PTK. Penelitian tindakan kelas juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pendidikan. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut dilaksanakan sendiri, di kelas sendiri, dengan melibatkan siswanya sendiri melalui sebuah tindakan-tindakan yang direncakan, dilaksanakan, dan di evaluasi. Dengan demikian diperoleh umpan balik yang sistematik mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu dapat dibuktikan suatu teori belajar mengajar untuk diterapkan dengan baik di kelas yang ia tekuni. Jika sekiranya ada teori yang tidak cocok dengan kondisi di kelasnya, melalui PTK pendidik dapat mengadaptasikan teori lain untuk kepentingan proses dan atau produk belajar yang lebih efektif, optimal, fungsional. Selanjutnya PTK, dilihat, dirasakan dan dihayati kemudian muncul pertanyaan apakah praktek-praktek pembelajaran yang selama ini dilakukan memiliki efektivitas yang tinggi. Jika dengan penghayatannya itu dapat disimpulkan bahwa praktek-praktek pembelajaran tertentu seperti : pemberian pekerjaan rumah kepada siswa yang terlalu banyak, umpan balik yang bersifat verbal terhadap kegiatan di kelas efektif, cara bertanya pendidik kepada siswa di kelas tidak mampu merangsang siswa untuk berfikir dan sebaliknya maka dapat dirumuskan secara tentatif tindakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut dengan melalui prosedur PTK. PTK terkait dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh para guru. Sebagai contoh, jika pendidik menghadapi persoalan rendahnya minat baca siswa, jika pendidik ini sangat menghambat rendahnya minat baca siswa, sehingga konsisi ini sangat menghambat pencapaian tujuan kurikuler. Dengan penelitian tindakan kelas dapat dicoba berbagai tindakan yang berupa program pembelajaran tertentu, seperti mencoba cerita-cerita lokal, menggunakan buku yang memiliki cerita lucu, dan sebagainya. Dari program pembelajaran yang dirancang sebagai bentuk PTK akhirnya guru dapat memperbaiki persoalan rendahnya minat baca siswanya. Sebaliknya jika sebenarnya siswa telah memiliki minat baca yang tinggi, akan tetapi tidak dapat memanf\'aatkan bahan bacaan secara tepat, guru juga dapat melakukan PTK untuk mencari dan memilih secara tepat terhadap kesalahan siswa dalam memanfaatkan bahan bacaan yang kurang fungsional. Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa penelitian tindakan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi.

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar