Rabu, 17 Agustus 2016

PELAJARAN IPS KELAS VI SD

Pelajaran IPS KELAS VI SD

Kami Membantu Anda Menyusun PTK Lengkap dan Murah dengan Harga 300ribu/PTK, Ambil 2/3 PTK Akan Mendapat Harga Lebih Murah.
Hub Kami di 081222940294
WA : 081222940294
BBM: 5AA33306 
Untuk Melihat Katalog Judul PTK IPS Yang Kami Sediakan Silahkan klik Disini


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang   
Pada hakikatnya pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SD merupakan sarana untuk mengembangkan wawasan dan pola fikir siswa. Adanya era globalisasi yang semangkin menghilangkan jarak antar negara membuat siswa  kita pun harus terus meningkatkan kemampuan intelektualnya, agar mampu bersaing menghadapi era globlisasi dan dapat Survive di dalam kehidupannya kelak. Untuk itu siswa    dalam menyikapi cakupan materi ilmu pengetahuan sosial yang selalu berkembang (dinamis) perlu selalu memperbaharui pengetahuannya. Terdapat empat alasan mengapa siswa harus dikembangkan kemampuan berpikirnya terutama dalam IPS.Pertama, kehidupan kita dewasa ini ditandai dengan adanya abad informasi yang menuntut setiap orang memiliki kemampuan dalam mencari, menyaring dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kehidupannya.;kedua, setiap orang senantiasa dihadapkan pada berbagai masalah dan ragam pilihan sehingga untuk itu dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif, karena permasalahan dapat terpecahkan dengan pemikiran seperti itu; ketiga, kemampuan memandang sesuatu hal dengan cara baru atau tidak konvensional merupakan keterampilan penting dalam memecahkan masalah; dan alasankeempat, kretifitas merupakan asfek penting dalam memecahkan masalah, mulai dari apa masalahnya, mengapa muncul masalah dan bagaimana cara pemecahannya.
Namun kemampuan siswa untuk dapat mengingat materi yang sudah di sampaikan, atau diajarkan sangat rendah, hal ini dapat di buktikan pada tahap evaluasi.  Berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan kepada 20 siswa kelas VI SDN  031 Long Ikis hanya 9 siswa yang memperoleh hasil yang baik. Jika di presentasekan siswa yang mengalami ketuntasan dalam  belajar hanya mencapai 45% dan yang belum mencapai ketuntasan dalam belajar mencapai 55%.
Dari hasil yang diperoleh penulis beranggapan perlu meningkatkan kemampuan penguasaan materi dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK). Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat pelajaran yang di anggap penting. melalui metode hapalan teman sebangku.
Penulis  tertarik  menggunakan  metode hapalan  teman  sebangku  sebagai solusi atas permasalahan yang guru hadapi dikelas, lemahnya daya ingat siswa terhadap pelajaran IPS karena luasnya cakupan materi pelajaran dan sifatnya yang dinamis, kurangnya sarana dan prasarana pendukung, serta informasi yang kurang  di sekolah maupun di rumah.
Dari hasil penelitian dan pengamatan penulis, untuk dapat meningkatkan daya ingat serta memberikan informasi yang mereka butuhkan, maka guru perlu menjadi fasilitator bagi mereka dengan memberikan rangkuman–rangkuman yang dianggap penting untuk mereka ketahui yang sesuai dengan kebutuhan siswa dengan cara dihapal yang di harapkan dapat meningkatkan daya ingat siswa. Sehingga membantu siswa dalam mencapai ketuntasan terhadap penguasaan materi yang diberikan.
Di samping itu, perbaikan pembelajaran melalui PTK ini bertujuan memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan kode mata kuliah PDGK 4501 pada program S I PGSD.
Laporan ini dibuat berdasarkan penelitian pada saat merencanakan kegiatan perbaikan pembelajaran, melalui kajian dan tahapan–tahapan observasi,  diskusi dan konsultasi, untuk menemukan jawaban dari masalah yang sedang  penulis kaji.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus PTK, laporan ini memuat Pendahuluan, Kajian pustaka, Pelaksanaan perbaikan, Hasil penelitian dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran.
Manfaat perbaikan yang diharapkan mampu membantu siswa dan guru untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam Proses belajar dan mengajar.

A.1. Identifikasi Masalah                               
Dari pembelajaran yang telah penulis laksanakan  beberapa masalah yang penulis temukan dalam pembelajaran IPS kelas VI SDN 031 Long Ikis, materi membandingkan penampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga, peneliti mengidentifikasi masalah diantaranya :
1.    Masih rendahnya kemampuan mengingat siswa  untuk mata pelajaran IPS tentang ”membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga” karena guru kurang jelas dalam menyampaikan materi.
2.    Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga tidak memberi kesempatan pada murid untuk  tentang materi yang belum jelas
3.    Guru kurang variatif dalam menggunakan metode pembelajaran.
4.    Siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran
5.    Guru tidak memberi rangkuman materi
6.    Guru tidak memberi PR diakhir pembelajaran

 A.2. Analisis Masalah
Berdasarkan data dan fakta yang telah penulis uraikan dan kemukakan di atas dan didukung melalui diskusi dengan teman sejawat dapat ditentukan beberapa factor penyebab siswa kurang mampu mengingat materi yang telah diajarkan adalah sebagai berikut :
1. Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga tidak
memberi kesempatan pada murid untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.
2. Guru kurang variatif dalam menggunakan metode pembelajaran.
3. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif.
4. Guru tidak memberikan rangkuman materi.
5. Guru tidak memberikan tugas menghafal pada siswa.
6. Guru tidak memberikan PR diakhir pembelajaran

B. Rumusan masalah
            Berdasarkan hasil analisis yang penulis kemukakan dalan analisis permasalahan  tersebut diatas penulis dapat  merumuskan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
”Apakah dengan adanya, metode yang bervariasi, memberi kesempatan siswa bertanya, melibatkan siswa secara aktif, memberi  rangkuman materi,  memberikan PR pada akhir pembelajaran, dan memberi tugas menghafal pada siswa” dapat meningkatkan daya ingat dan hasil belajar siswa pada materi “Membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga.

C. Tujuan Perbaikan
            Setelah penulis dapat merumuskan berbagai analisis masalah di atas, maka penulis akan memaparkan tujuan perbaikan ini. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini penulis lakukan dengan tujuan untuk menerapkan suatu model perbaikan pembelajaran, agar hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai dengan hasil yang diharapkan, dan secara rinci tujuan penulis mengadakan perbaikan ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan  ketuntasan pembelajaran IPS, mangenai     ”Membandingkan keadaan alam dan keadan sosial negara-negara tetangga” di kelas VI SDN 031 Long Ikis.
b.   Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah guru mengajar dengan menggunakan metode bervariasi dan mengaktifkan siswa
c.   Untuk memperbaiki cara guru mengajar sehingga pada pembelajaran selanjutnya lebih berhasil.
D. Manfaat Penelitian
            Dalam Penelitian Tindakan Kelas penulis akan memaparkan manfaat perbaikan yang penulis laksanakan dalam pembelajaran IPS mengenai ”membandingkan keadaan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga” di kelas VI SDN 031 Long Ikis adalah sebagai berikut :
a. Manfaat bagi peneliti :
1.  Untuk mengevaluasi pada diri peneliti dalam memilih metode yang tepat.
2.  Peneliti akan mengajar lebih baik dalam pembelajaran selanjutnya.
3. Peneliti dapat mengatasi kekurangannya dalam melaksanakan proses  belajar mengajar.
b. Manfaat bagi guru lain :       
1.  Kegagalan dalam pembelajaran dapat terdeteksi sedini mungkin
2. Guru yang melaksanakan PTK lebih berhasil dalam proses belajar   mengajar
.
c. Manfaat bagi sekolah :
1.  Ketuntasan hasil belajar siswa lebih baik.
2.  PTK dapat  dibahas  pada  pertemuan   KKG   untuk   meningkatkan mutu  pendidikan di gugus masing-masingBAB II
KAJIAN PUSTAKA

Materi pelajaran IPS yang dinamis memaksa guru  untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan,  sementara untuk sekolah-sekolah imbas,  sarana dan prasarana pendukung sangat kurang. Dengan menggunakan metode hafalan  teman sebangku  diharapkan dapat menutup kekurangan sarana dan prasarana yang kurang pada SD imbas. (Theodore levitt, 1985) mengamati adanya perubahan yang cepat dalam perkembangan negara-negara di dunia serta adanya arus globalisasi
Memberi motivasi mutlak dilakukan dalam proses belajar mengajar agar siswa tertarik untuk aktif bekerjasama, berinteraksi dan terpancing untuk mengembangkan kemampuan yang terdapat pada dirinya. Dengan menyatakan bahwa semua kegiatan yang dilakukan akan dinilai melalui penilaian kualitatif, yang meliputi : Kerjasama, keaktifan dan interaksi siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Dan penilaian kuantitatif yang berupa tes tertulis. (Meece & Blumenfel, 1987) cara mengajar guru yang menarik, menantang siswa berpikir dan bergerak aktif. Akan mempengaruhi Motivasi siswa secara positif.
Pengunaan media pembelajaran yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, metode hafalan teman sebangku dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran diantaranya : Media gambar, photo copy rangkuman materi yang dianggap penting pada materi membandingkan keadaan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga, buku–buku penunjang serta perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum pendidikan dasar. (Miarso, 1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk merangsang pikiran, perhatian dan kemauan anak didik. Sehingga mampu mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Metode hafalan teman sebangku membuat anak didik menjadi lebih aktif dalam mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya, guru hanya memandu dan mengarahkan selama proses belajar mengajar berlangsung, sehingga pembelajaran tidak selalu terpusat pada guru. Guru hanya  membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. (Herry Sukarman, 2003) dalam buku dasar-dasar didaktif dan penerapannya dalam pembelajaran. Adapun langkah – langkah dalam metode hafalan teman sebangku diantaranya :
a. Memberikan kesempatan untuk memilih pasangan yang diinginkan.
b. Membagi pasangan di setiap bangku menjadi A dan B.
c. Guru memberikan rangkuman materi untuk dihafalkan.
d. Siswa A bertanya siswa B menjawab.
e. Siswa A mencatat bagian yang belum dihafal Siswa B.
f.  Siswa B bertanya siswa A menjawab.
g. Siswa B mencatat bagian yang belum dihafal Siswa A.
hal ini dilakukan berulang–ulang sampai dirasakan cukup. (Peaget, Wiliam C Crain, 1980) belajar tidak harus terpusat pada guru tetapi anak harus lebih aktif.
Seorang guru perlu menyampaikan dan memberikan rangkuman inti sari dari sebuah materi, dalam hal ini materi membandingkan keadaan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga pada pelajaran IPS. Hal ini dapat mempermudah siswa memahami sebuah materi dan  memudahkan guru dalam mengalokasikan waktu. Dalam  penerapan metode hapalan teman sebangku yang membuat pembelajaran menjadi lebih efektif (Townsed dan Otero, 1999)   pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang di dalamnya terjadi effective instruction atau pembelajaran yang efektif.
Metode hafalan teman sebangku diharapkan dapat meningkatkan daya ingat siswa, sehingga siswa dapat menjawab soal evaluasi dengan benar. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan metode hapalan teman sebangku diantaranya :
a. Pola pertemanan siswa
Metode ini akan berhasil apabila hubungan antar siswa cukup baik.
b. Aturan main.
Aturan yang digunakan harus jelas dan dipahami siswa.
c. Kemampuan bekerjasama dan saling membantu.
d. Rasa tanggung jawab.
Keberhasilan metode hapalan teman sebangku adalah tanggung jawab berdua    yang merupakan teman sebangku.
Metode hafalan teman sebangku menciptakan tiga jenis hasil belajar sekaligus yang meliputi : Domain kognitif, domain apektif dan domain psikomotorik siswa . (Bloom, 1956) Tujuan atau hasil belajar digolongkan menjadi tiga domain. Domain kognitif, apektif dan psikomotorik.
Metode hafalan teman sebangku dalam pelaksanaannya memvariasikan metode penugasan dan metode tanya jawab. Metode penugasan merupakan kajianyang direncanakan antara siswa dan guru, mengenai suatu persoalan atau masalah yang harus di selesaikan atau di kuasai dalam jangka waktu tertentu. Metode tanya jawab digunakan dalam menguji pengetahuan-pengetahuan yang bersifat ingatan. Kemampuan  memvariasikan metode dalam  pembelajaran  harus dimiliki seorang
guru, dengan metode hafalan teman sebangku membuktikan bahwa guru tidak seperti yang dinyatakan (Syah, 1988) ditemukan bahwa penguasaan guru tentang metode pengajaran masih di bawah standar.
Tahap penilaian dalam metode hapalan teman sebangku menggunakan dua macam penilaian, penilaian kuantitatif dan penilaian kualitatif. Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan ketuntasan belajar dan penguasaan materi siswa, dari awal proses belajar sampai akhir. Melalui asesmen kinerja atau bentuk tugas. (Jo Anne Wangsatorntanakhun, 1997) asesmen kinerja dibagi menjadi empat asumsi :  partisipasi aktif siswa, tugas  yang dikerjakan,  memperbaiki proses pembelajaran, dan tujuan pembelajaran.
Dalam penerapan metode hafalan teman sebangku hal penting yang perlu dilakukan seorang guru adalah bersikap terbuka, dari mulai tahap perencanan sampai pelaksanaan, hal ini penting untuk membentu perkembangan dan minat siswa, terhadap target keberhasilan yang ingin kita capai. Sikap terbuka dalam hapalan teman sebangku dapat berupa : Bersikap positif terhadap pertanyaan siswa atau respon siswa, bersikap sabar dalam membimbing siswa, memberikan tanggapan positif terhadap hasil belajar siswa. Walaupun hasilnya belum mencapai target yang diinginkan. Dengan memberikan penguatan baik secara lisan dan tulisan, sehingga tugas guru sebagai pendidik dan pengajar dapat berjalan. (Abin Syamsudin, dkk, 1997) guru berperan, bertugas dan bertanggung jawab terhadap, perencanan, pelaksanaan, dan penilaian.
Penelitian tindakan kelas dengan metode hafalan teman sebangku akan membuat guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah, peduli terhadap kesulitan belajar yang di alami siswa dan adanya keinginan meningkatkan hasil belajar siswa, membuat guru lebih peka terhadap apa yang terjadi di dalam kelasnya, hal ini merupakan ciri-ciri guru yang profesional.(Hopkins, 1993) agar guru menjadi profesional maka perlu melakukan penelitian tindakan kelas.

           

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A.        Subjek Penelitian
Adapun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, penulis mengadakan penelitian di salah satu Sekolah Dasar yang ada di wilayah Kecamatan Long Ikis, untuk lebih jelasnya dapat di lihat profilnya di bawah ini ;
Lokasi penelitian         : SDN. 031 Long Ikis.
Waktu                         : Jumat,15 dan 22 Oktober 2010 jam 08.05 – 09.15
Mata Pelajaran            : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas                           : VI (Enam)
Karakter Siswa            : Normal
B.        Deskripsi Per Siklus

            PERENCANAAN PERBAIKAN
Dalam perencanan perbaikan penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :    
a.   Guru   menganalisis  hasil  pembelajaran   siswa   yang   tidak   mencapai
ketuntasan dalam belajar.
b.   Guru mengadakan refleksi diri dari hasil pembelajaran.
c.   Guru membuat rencana pembelajaran.
d.   Guru menggunakan metode yang bervariatif / kolaborasi dalam pembelajaran.
e.   Guru memberikan rangkuman materi
f.   Guru lebih banyak memperhatikan siswa dalam belajar.
g.   Guru lebih banyak memberikan latihan soal dan PR.


               MENGANALISIS KELAYAKAN HIPOTESIS TINDAKAN
Dari rumusan masalah di atas dapat diambil beberapa hal yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Dengan menganalisis hasil pembelajaran siswa tidak mencapai ketuntasan
dalam pembelajaran, guru akan mengetahui  penyebab   ketidakberhasilan
tersebut.
b. Dengan mengadakan refleksi diri, guru akan mengetahui kekurangan dan
kelemahan dalam pembelajaran.
c. Dengan membuat Rencana Pembelajaran, jalannya pembelajaran akan
lebih terarah.
d. Dengan menggunakan metode yang bervariatif siswa akan lebih jelas dan
semangat dalam belajar.
e. Dengan guru lebih banyak memperhatikan siswa, siswa akan lebih
semangat.
f. Dengan guru lebih banyak memberi PR, siswa akan lebih banyak
mengerjakan latihan soal.
Berdasarkn hipotesis di atas rencana perbaikan pembelajaran matematika berdasarkan siklus sebagai berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar